Teluk Kiluan adalah Surga Bagi Lumba-lumba


Lumba-lumba di Teluk Kiluan, Lampung, Indonesia

Teluk Kiluan berada di Desa Kiluan Negeri, Kecamatan Kelumbayan, Kabupaten Tanggamus, Lampung Selatan, Indonesia. Teluk Kiluan yang terletak 80 kilometer dari pusat kita Bandar Lampung ini memiliki pantai yang indah. Di Teluk Kiluan ini ini Anda dengan mudah dapat menyaksikan sekumpulkan lumba-lumba yang jumlahnya puluhan hingga ratusan, tidak salah jika teluk Kiluan ini dikatakan sebagai surga bagi lumba-lumba. Kumpulan Lumba-lumba ini diduga terbesar di dunia.

Selama ini wisatawan yang ingin menyaksikan dan bercengkerama dengan lumba-lumba biasanya datang ke pantai Lovina di Bali, terutama wisatawan dari Jakarta. Dengan adanya Teluk KIluan ini maka tidak perlu jauh-jauh ke Bali untuk menyaksikan lumba-lumba yang hidup secara alami dan sangat senang berinteraksi dengan manusia.

Lumba-lumba Teluk Kiluan, Lampung Selatan, IndonesiaTerdapat beberapa jenis lumba-lumba yang biasa berkumpul di Teluk Kiluan, antara lain lumba-lumba hidung totol (Tursiops Truncatus) dengan badan besar dan pemalu kemudian lumba-lumba paruh panjang (Stenela Longirostris) yang bertubuh kecil dan senang melompat. Lumba-lumba ini senang mendekati perahu atau kapal yang tengah melintas di laut seolah-olah ingin mengajak bermain-main dengan penumpang perahu. Dari jauh, sirip lumba-lumba itu mirip antena kapal selam. Setelah dekat, lumba-lumba pun berloncatan, bergantian menyelam, timbul tenggelam, hampir tidak ada jarak dengan perahu. Mereka seolah berlomba menunjukkan diri kepada manusia dan mudah disentuh.

Berinteraksi dengan Lumba-lumba dapat menjadi sebuah terapi autis. Lumba-lumba mempunyai gelomba sonar (gelombang suara dengan frewkuensi tertentu) yang dapat merangsang otak manusia untuk memproduksi energi yang ada dalam tulang tengkorak, dada, dan tulang belakang pasien sehingga dapat membentuk keseimbangan antara otak kanan dan kiri. Selain itu, gelombang suara dari lumba-lumba juga dapat meningkatkan neurotransmitter. Itu sebabnya beberapa ahli menyatakan terapi lumba-lumba baik untuk para penderita gangguan saraf. Terapi lumba-lumba bahkan disebut mampu meningkatkan kemampuan bicara dan keahlian motorik anak autistik.

Transportasi Menuju Teluk Kiluan

Jika Anda ini pergi ke Teluk Kiluan disarankan di musim kemarau meningat jalan ke arah Teluk Kiluan yang belum terlalu bagus sehingga kalau musim hujan akan sedikit menemui hambatan. Menuju Teluk Kiluan dari pusat kota Bandar Lampung memakan waktu sekitar 3 hingga 4 jam.

Jika Anda dari Jakarta inilah salah satu pilihan transportasi umum menuju Teluk Kiluan:
Kalideres – Pelabuhan Merak (ekonomi) Rp.15.000,-, sekitar 1.5 jam
Ferry penyebarangan Merak – Bakahueni (ekonomi) Rp.15.000,- (AC Rp.30.000,-), sekitar 2 jam
Bakahueni – Bandar Lampung (ekonomi) Rp.15.000,-, sekitar 2 jam
Travel Bandar Lampung (kali balok) – Kiluan (AC) Rp.45.000,-, sekitar 3-4 jam
Penyebrangan (kapal jungkung kecil) dari Teluk Kiluan menuju Pulau Kiluan, Rp.15.000,- /org sekitar 15 menit.
Jungkung untuk ’berburu’ Lumba-lumba : Rp.250.000/kapal, bisa diisi 3 orang, lama seluruh perburuan sekitar 2-3 jam

Akomodasi

Akomodasi di Teluk Kiluan sangat terbatas, di Pulau Kiluan terdapat sebuah homestay dengan tarif sekitar Rp 150.000 per kamar yang dapat ditempati 5 hingga 6 orang. Untuk mengamati lumba-lumba, Anda dapat menyewa perahu dengan tarif sekitar Rp. 250.000 untuk 3 orang selama 3 jam. Waktu yang tepat untuk menyaksikan dan bercengkerama dengan lumba-lumba adalah  antara jam 6 hingga jam 9 di pagi hari.

Artikel Menarik Lainnya


About Beyond Science

Terdapat sebuah peradaban besar di masa lalu yang melampau peradaban saat ini. Beyond Science dan Open Mind untuk memahaminya.